Friday, August 18, 2017

Lampung Butuh Asupan 260 Ton Garam


ilustrasi. www.methodist.or.id. Sumber : lampost.co

BANDAR LAMPUNG (Lampost.co)--Provinsi Lampung membutuhkan 260 ton garam industri. Pasalnya, hingga saat ini bahan dasar masakan tersebut terus menipis dan semakin melangka di kalangan masyarakat. Untuk itu, Pemerintah Provinsi (Pemprov) agar mendapatkan asupan dari Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) yang telah membuka keran impornya. (Berita Lampung)
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan, M. Ilyas Hayani Muda menjelaskan saat ini KKP telah membuka kran impor garam dari Australia dan telah masuk ke Indonesia sebanyak 75 ribu ton. Impor itu dilakukan sebagai upaya atas kelangkaan dan mahalnya harga garam di sejumlah daerah di Indonesia.
"Kebutuhan di Lampung memerlukan sekitar 260 ton garam. Namun ia belum mengetahui secara pasti berapa stok garam yang akan masuk ke Lampung dan kapan akan dipasoknya juga kami belum tahu," kata Ilyas kepada Lampost.co, Jumat (18/8/2017).
Menurutnya, hingga saat ini pihaknya masih menunggu informasi terkait hal tersebut dari KKP dan terus berkoordinasi. "Kami terus berkoordinasi dengan dinas terkait dan kementerian juga masih mendata kebutuhan garam di tiap daerah. Kita tunggu saja, semoga Lampung mendapatkan asupan dari pusat yang cukup," ungkapnya.
Diberitakan sebelumnya, Pemprov berencana mendatangkan garam dari luar negeri. Langkah import tersebut guna mengatasi kelangkaan bumbu masakan wajib di pasar itu. Sebab, hal itu pun berakibat pada melonjaknya harga yang tidak terkendali.
Kepala Dinas Perdagangan Lampung, Ferynia menjelaskan pemprov telah berkoordinasi dengan pemerintah pusat terkait permasalahan kelangkaan garam yang melanda berbagai wilayah di Indonesia. Terlebih, stok garam yang tersimpan di Lampung kini tersisa 120 ton yang diprediksi akan habis di akhir bulan Juli.
"Berdasarkan data terakhir, stok garam di Lampung tinggal 120 ton. Mungkin hanya bertahan sampai akhir bulan ini. Maka itu kami sudah melakukan komunikasi ke pusat. Berdasarkan rekomendasi dari Kementerian Kelautan dan Perikanan, maka Menteri Perdagangan pun akan membuka keran impornya," tuturnya.

1 comment: